Panorama

 

Begitu Banyak keraguan yang seharusnya bisa selalu menjadi pelajaran dalam sebuah pengalaman, tapi kenapa susah sekali membedakan antara pagi, siang, sore dan malam.

Setiap yang terlihat seperti indah,
namun samar dalam pandangan.
Berdiam mengerti, seksama laju berfikir.

Jika semua memang bentuk dari sebuah ujian, mungkin saya harus belajar Lebih giat lagi untuk mengerti akan sebuah suratan.

Ini memang salahku

 

Mamah, banyak sekali yang ingin ku ceritakan padamu tentang kehidupanku ditanah rantau ini.
Kisah-kasih yang mengundang tawa dan luka, bahkan juga air mata.

Namun aku lebih tak berdaya melihat kesedihan dimatamu, jika aku kembali.
Bahkan untuk  merasakan kekecewaan dihatimu pun aku tak sanggup.

Aku rapuh, iyah! sekarang aku rapuh Mah.
Aku kalah, pada perasaan ini.
Maafkan aku Mah, yang sudah mengkhianatimu.

Aku tau ini karmaku, menderita pun aku terima.
Karena aku memang pantas untuk mendapatkanya.