aboutlove, Ceritaku, coretanwanita

Patah Hati Itu Tak Pernah Mudah

Sebelum jatuh cinta padamu, kupikir patah hati itu adalah hal yang mudah untuk dihadapi, dijalani dan diperbaiki. Namun, untuk kesekian kali, kurasa aku salah lagi. 

Patah hati itu tak pernah mudah.

Aku mencoba mengalihkan pikiranku darimu. Kau, orang yang telah mematahkan hatiku. Hidup seharusnya mampu berjalan seperti biasanya, kan? Karena bukan ragaku yang patah. Cuma hatiku, yah, cuma hatiku. 

Maka, aku memutuskan untuk membaca buku; menulis puisi; menulis cerita; mengunjungi tempat-tempat indah; makan-makanan yang paling kusuka; meluangkan waktu bersama teman-teman; menyanyikan lagu-lagu favorit.

Aku tertawa. Memang. Bahagia? Itu pastinya. Namun, tawa dan bahagia yang terasa pura-pura.

Ternyata memang tak semudah itu. 

Bagian tersulit memang bukanlah patah hati. Namun, kenyataan yang bahwa aku sedang menjalani patah hati itu sendiri.

Dan yang paling membunuhku perlahan adalah kenyataan, bahwa kehilangan ternyata begitu menyakitkan. 

Duniaku terasa berputar di poros yang sama. Masih saja tentang dia, dia … dan dia. Terasa ingin marah pun ada. Namun, aku bisa apa?

Terkadang aku memang merasa telah sembuh sepenuhnya. Tapi ketika melihat dia bersama yang lain, aku sadar, aku belum sama sekali sembuh. 

Maka kucoba untuk jalan perlahan-Lahan. Menikmati semuanya dengan kepuasan. Karena ternyata, memaksakan diri itu juga melelahkan. Patah hati ternyata begitu menyesakan.