just

Just_Sebuah Waktu

Dalam jarum jam yang berjalan. Aku selalu bertanya pada setiap detiknya;

“mengapa dunia ini kadang lucu sekali?”

“Kenapa orang-orang gemar sekali menyakiti diri sendiri?

Seperti pertanyaan itu ditujukan pada diriku sendiri, yang selama ini memang suka bertanya dalam sepi. Kemudian, aku melihat sang awan yang sepertinya ingin membercandaiku kembali.

Saat aku sedang duduk santai di balkon menikmati senja, ia ingin menumpahkan hujan kearahku. Membuatku bergegas merapikan barang-barang yang sebentar tadi menjadi teman dudukku; novel, handphone, sebuah cangkir yang sudah pasti berisi kopi dan beberapa cemilan.

Hmmm… Aku menghela nafas dengan terlalu. Seolah menyampaikan ketidak puasanku. Meski aku tahu, tidak ada sesiapa yang bisa mendengar kecuali aku dan Tuhanku. Pun, tetap. Aku percaya bahwa hujan mendengar bisikan hatiku. Yang saat itu seolah-olah ingin cepat beranjak dariku juga. Seperti mengerti bahwa aku tidak puas dengan kehadirannya.

Aku pun tersenyum setelah melihat tetesan hujan sudah tiada lagi. Dan bergegas ke balkon membersihkan tempat yang basah untukku duduki kembali. Agar aku juga bisa menikmati senjaku yang hilang sebentar tadi.

Leave a comment